SEJARAH PEMBENTUKAN
BUMI
A.
PROSES TERBENTUKNYA BUMI
Proses
terbentuknya planet bumi tidak dapat dipisahkan dengan proses terbentuknya tata
surya. Hal ini dikarenakan bumi merupakan salah satu bagian yang terbentuk saat
tata surya terbentuk bersamaan dengan benda langit lainnya. Menurut hasil
penelitian para ahli astronomidan geologi, bumi kita terbentuk sekitar 4500
juta tahun yang lalu.
Pada
saat terbentuk 4500 juta tahun yang lalu bumi kita pada awalnya masih merupakan
bola pijar yang sangat panas dengan suhu permukaan 4.000°C. Secara berangsur-angsur dalam
waktu jutaan tahun, bumi mulai mendingin dan membentuk lapisan kerak bumi atau
kulit bumi yang disebut litosfer dan bagian dalam yang sampai sekarang masih
dalam panas dan berpijar. Penguapan gas secara besar-besaran ke angkasa
membentuk atmosfer bumi. Uap air tersebut dijatuhkan kembali mengisi
cekungan-cekungan muka bumi membentuk bentang perairan laut dan samudra.
Proses-proses yang terjadi tersebut berlangsung dalam waktu jutaan tahun.
Berdasarkan
penelitian, ada tiga factor yang menyebabkan naiknya suhu bumi, yaitu :
1.
Akresi :
akibat hujan meteor di bumi
2.
Kompresi :
semakin memadatnya bumi karena adanya gaya gravitasi
3.
Adanya disintegrasi atau penguraian
unsure-unsur radioaktif seperti uranium, thorium, dan potassium
B.
PANGEA DAN GONDWANA
Menurut
teori pengapungan benua oleh Alfred Wegener, sekitar 225 juta tahun yang lalu,
di bumi baru ada satu benua yang disebut Pangea dan satu samudra yaitu Panthalassa
yang amat luas. Sedikit demi sedikit Pangea mengalami retakan dan pecah menjadi
dua bagian, disebelah utara dinamakan Laurasia dan di bagian selatan dinamakan
Gondwana, yang dipisahkan oleh jalur laut sempit yang dinamakan Laut Tethys.
Laurasia dan Gondwana kemudian terpecah kembali menjadi daratan yang lebih
kecil. Laurasia merupakan cikal bakal benua-benua yang ada di sebelah utara,
meliputi Eurasia, Amerika Utara, dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Sedangkan
Gondwana meliputi Amerika Selatan, Afrika, Sub benua India, Australia, dan
Antartika.
(sumber : http://www.scotese.com/images/152.jpg)
C.
KARAKTERISTIK PERLAPISAN BUMI
1.
Litosfer (lapisan batuan pembentuk muka bumi)
a.
Kerak Benua :
- bersifat granitis/asam
-
batuan berwarna terang
-
2,7 g/cm3
-
Silikat dan aluminium
-
0-70km
b.
Kerak Samudra : - bersifat basaltis/basa
-
Batuan berwarna gelap
-
3,0 g/cm3
-
Silikat dan Magnesium
-
0-35km
2.
Astenosfer (lapisan selubung atau mantel)
Bersifat
plastis
a.
Atas (350-660km)
b.
Bawah (660-2900km)
3.
Barisfer (lapisan inti bumi atau core)
a.
Luar (cair) :
Nikel dan Besi, 2900-5150km
b.
Dalam (padat) :
Nikel dan Besi, 5150-6371km
(sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZHQx4REYgEaMmJY9hFvjYtLT_SmFzbq9_b2W9hI2DB-wEgDG8gdjFIBKfqoNzZO0NWxyhGDbxqLWmEo9uVhXFDnASwhyphenhyphenpP_bzO-MQczSsk8wYAasmsGQgfWAuiN4z_ozn3BNl_gGh45Y/s1600/struct2.jpg)
D.
TEORI TERBENTUKNYA KULIT BUMI
1.
Teori Kontraksi oleh Descrates : bumi semakin
lama semakin susut dan mengkerut yang disebabkan proses pendinginan, sehingga
di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran.
2.
Teori Dua Benua : bumi pada awalnya terdiri dari Laurasia dan
Gondwana. Kedua benua ini bergerak kea rah equator sehingga akhirnya pecah
membentuk benua yang lebih kecil.
3.
Teori Pengapungan Benua oleh Alfred Wegener :
awalnya terdapat satu benua, yaitu Pangea yang kemudian terpecah-pecah menjadi
benua yang lebih kecil. Dibuktikan dengan kesamaan garis pantai Afrika Barat
dengan Amerika Selatan bagian Timur, kesamaan fosil dan batuan di kedua daerah tersebut.
4.
Teori Konveksi oleh Arthur Holmes dan Harry H.
Hess : di bagian dalam bumi terjadi arus konveksi kea rah lapisan kulit bumi
yang berada di atasnya, sehingga ketika arus konveksi membawa materi berupa
lava sampai ke permukaan bumi di mid ocean ridge, lava tersebut akan membeku
membentuk lapisan kulit bumi yang baru menggeserdan menggantikan kulit bumi
yang lebih tua. Bukti kebenarannya yaitu Mid Atlantic Ridge dan
Pasific-Atlantik Ridge.
5.
Teori Lempeng Tektonik oleh Tozo Wilso :
litosfer terdiri dari beberapa lempeng yang selalu bergerak karena pengaruh
adanya arus konveksi. Prinsip pergerakan lempeng adalah sebagai berikut :
a.
Konvergen :
gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik. Membentuk palung, lempeng
samudra menghujam ke bawah lempeng benua, melange, gunung berapi dan daerah
hiposentra gempa dangkal dan dalam. Contoh : tsunami di Aceh.
b.
Divergen :
gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik. Membentuk MOR.
c.
Transform :
gerakan saling bergesekan antarlempeng tektonik. Contoh : Sesar San
Andreas.