Penemuan
Asteroid
Pada tahun 1772,
Johann Bode (Jerman) memperhitungkan bahwa sebuah planet lain akan ditemukan
diantara Mars-Jupiter. Tapi ternyata tidak ditemukan planet.
Pada tahun 1801
sebuah benda kecil sepertiga bulan bumi ditemukan dan diberi nama Ceres, nama
Dewi Pertanian dalam Mitologi Romawi. Sejak itu ditemukan asteroid-asteroid
kecil yang juga diberi nama dewa-dewi Romawi dan Yunani.
Asteroid adalah planet-planet kecil yang jumlahnya puluhan
ribu, beredar mengelilingi matahari, letaknya di antara orbit mars dan yupiter.
Bagaimana
Asteroid Terbentuk?
Antara
Mars-Jupiter terdapat sabuk asteroid. Para ilmuan beranggapan bahwa gravitasi
Jupiter yang sangat kuat pasti menyebabkan asteroid-asteroid itu belum pernah
berpadu menjadi sebuah planet. Karena mungkin merupakan sisa bahan dasar
pembentuk planet.
Orbit Asteroid
Sumber : http://www.enchantedlearning.com/agifs/Asteroidbeltbig.GIF
Kebanyakan
mengorbit matahari dalam sabuk asteroid suatu zona ±1,5juta km antara jalur
lintasan Mars dan Jupiter. Sebagian beredar dalam orbit lonjong sehingga
mendekati matahari, dan kadang-kadang bumi.
Jenis-jenis
Asteroid
Berdasarkan
komposisinya, Asteroid dapat digolongkan ke dalam empat jenis yaitu:
Berwarna kehijauan hingga
kemerahan, Jumlahnya sekitar 17% dari asteroid yang diketahui, dan mendominasi
sabuk asteroid bagian dalam. Material penyusunnya diperkirakan terdiri dari
bahan silikat dan besi-nikel.
- Jenis S (kebanyakan silikon).
- Jenis M (kebanyakan Besi-Nikel).
Sumber : http://i.space.com/images/i/000/005/984/i02/asteroid-lutetia-big-100710-02.jpg?1294160764
- Jenis C (kebanyakan Karbon).
- Jenis U atau unknown.
Mengapa Asteroid
Tetap Kecil?
Sumber : http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/asteroid-jatuh-_120519145057-752.jpg
Asteroid dipaksa
melaju cepat oleh gravitasi Jupiter. Bila bertabrakan, jarang asteroid itu
berpadu. Lebih sering asteroid itu berkawah, atau bertabrakan dan hancur.
Ceres
sumber : http://cdn.inquisitr.com/wp-content/2011/07/asteroid-vesta-ceres-dawn-space-mission.jpg
Asteroid
terbesar saat ini adalah Ceres. Massa asteroid ini setara sepertiga massa sabuk
asteroid. Saking besarnya, obyek ini memiliki kekuatan gravitasi untuk menarik
dirinya sendiri. Ceres juga disebut sebagai ‘planet kerdil’ layaknya Pluto. Mempunyai
diameter kira-kira 940 km (583 mil) .
Cleopatra
Sumber : http://www.meteorite-recon.com/img_inventar/M_type%20asteroid%20Kleopatra%20350.jpg
Percaya atau tidak, banyak asteroid memiliki satelit, bahkan
beberapa diantaranya memiliki dua satelit. Salah satunya adalah Klepoatra yang
memiliki dua bulan bernama Alexhelios dan Cleoselene. Asteroid metalik ini
memiliki bentuk yang tak lazim, yakni tulang anjing, dengan ukuran panjang,
tinggi dan lebar 217x94x81 kilometer. Sedangkan bulan-bulan asteroid ini
memiliki ukuran diameter 5km dan 3km.
Hektor
Sumber : http://www.psi.edu/sites/default/files/images/staff/hartmann/pic-cat/images/135.jpg
Seperti Kleopatra, Hektor sangat panjang, dengan dimensi
panjang dan lebar sekitar 370x200 kilometer. Hektor juga memiliki bulan.
Bedanya, asteroid ini tak ditemukan di sabuk asteroid utama. Benda kemerahan
ini menjadi Trojan terbesar yang terjebak di orbit Yupiter
Themis
Asteroid besar ini menjadi benda langit pertama yang
diketahui memiliki es di permukaannya. Pada 2009, penyelidikan menggunakan
cahaya infra merah memastikan keberadaan es serta karbon atau molekul organik.
Karakteristik ini membuat Themis menjadi kandidat kuat penghantar air dan karbon pada permukaan Bumi muda yang panas dan kering, empat miliar tahun silam.
Karakteristik ini membuat Themis menjadi kandidat kuat penghantar air dan karbon pada permukaan Bumi muda yang panas dan kering, empat miliar tahun silam.
Toutatis
Sumber : http://images.nationalgeographic.com/wpf/media-live/photos/000/619/overrides/near-earth-asteroid-4179-toutatis-model_61990_600x450.jpg
Asteroid ini diberi nama serupa dewa Celtic. Benda langit
ini menjadi asteroid paling aneh. Pasalnya, bukannya berputar mengikuti
sumbunya, asteroid ini memiliki gerakan yang tak beraturan.
Asteroid ini berpotensi mendekati Bumi namun karena orbitnya
kacau, kapan asteroid ini mencapai Bumi tak bisa diprediksi.
Apophis
Pada 2004, Toutatis mencapai posisi terdekatnya, 1,61 juta
kilometer, dengan Bumi. Namun, terdapat batu-batu lain yang pernah sangat dekat
Bumi, dan yang paling mengkhawatirkan astronom adalah Apophis. Batu ini
ditemukan pada 2004.
Apophis sendiri merupakan nama dewa kegelapan Mesir. Asteroid ini akan kembali berada dekat lingkungan Bumi pada 2029. Saat itu, ilmuwan memperhitungkan kesempatan benda langit ini menabrak Bumi, dalam perhitungan yang cukup mencengangkan, yakni 1 dibanding 40.
Beruntungnya, perhitungan terbaru menunjukkan, kemungkinan asteroid ini menabrak Bumi menjadi nol. Disebutkan, pada 2029, asteroid ini akan berada 30 ribu kilometer di atas permukaan Bumi.
Apophis sendiri merupakan nama dewa kegelapan Mesir. Asteroid ini akan kembali berada dekat lingkungan Bumi pada 2029. Saat itu, ilmuwan memperhitungkan kesempatan benda langit ini menabrak Bumi, dalam perhitungan yang cukup mencengangkan, yakni 1 dibanding 40.
Beruntungnya, perhitungan terbaru menunjukkan, kemungkinan asteroid ini menabrak Bumi menjadi nol. Disebutkan, pada 2029, asteroid ini akan berada 30 ribu kilometer di atas permukaan Bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar